Yayasan CARF dan Sekolah Tinggi Imamat Altomonte di Roma telah menjalin kemitraan penting untuk pelatihan para imam. Agar para imam dapat menerima pendidikan universitas yang berkualitas tinggi (sarjana dan doktor) di Universitas Kepausan Salib Suci (PUSC), maka perlu ada akomodasi khusus di mana mereka juga dapat membina pembentukan manusia dan spiritual mereka.
Persatuan antara Yayasan CARF dan Altomonte juga memperkuat misi pastoral Gereja Katolik di seluruh dunia dengan merawat para imam dari seluruh dunia.
Sejak didirikan pada tahun 1989, Yayasan CARF telah didedikasikan untuk mendukung pembentukan seminaris dan para imam keuskupan dan religius dari seluruh dunia, menyediakan sumber daya pendidikan dan spiritual di lembaga-lembaga terkenal di Roma dan Pamplona.
Didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan panggilan imam dan mempersiapkan masa depan Gereja, ia memainkan peran penting dalam mempromosikan iman Katolik di 131 negara.
Sejak 14 Februari 1989, Yayasan CARF telah mendukung pelatihan ribuan
seminaris dan imam diosesan dan religius. Dipromosikan oleh Beato Álvaro del Portillo dengan dukungan Santo Yohanes Paulus II, sekolah ini memiliki urgensi untuk menyediakan pendidikan yang integral dan berkualitas bagi para seminaris dan imam keuskupan Gereja Katolik.
Pekerjaan Yayasan selalu berkembang berkat kemurahan hati dari donor berkomitmen pada misi memperkuat iman Katolik.
Sekolah Tinggi Para Imam Altomonte adalah tempat tinggal dan pusat pelatihan bagi para imam keuskupan yang belajar di Roma, yang didirikan sebagai jawaban atas keinginan Santo Josemaría Escrivá, dan didukung oleh Universitas Kepausan Salib Suci. 2011 dan terletak di dekat Basilika Santo Petrus, berusaha untuk menawarkan formasi imamat yang integral dalam dimensi manusiawi, spiritual, pastoral dan intelektual.
Untuk mencapai hal ini, sekolah ini menawarkan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan spiritual dan akademis, memberikan para imam masa depan dengan alat yang diperlukan untuk melayani komunitas mereka dengan kebijaksanaan dan kasih sayang.
Hubungan antara Yayasan CARF dan Kolese Imamat Altomonte didasarkan pada tujuan yang sama: pembentukan integral para imam yang mampu menjawab tantangan pastoral kontemporer. Para dermawan melalui Yayasan CARF mendukung para mahasiswa Altomonte Priestly College dengan mendanai hibah studi, untuk memastikan bahwa tidak ada seminaris yang tidak dapat menyelesaikan pendidikannya karena kendala keuangan.
Kolaborasi ini telah menghasilkan banyak imam yang sekarang melayani di berbagai belahan dunia, membawa nilai-nilai dan pengetahuan yang diperoleh di Roma. Upaya bersama ini tidak hanya bermanfaat bagi para imam, tetapi juga bagi komunitas yang mereka layani, yang berkontribusi pada penguatan iman dan kesejahteraan spiritual semua umat Katolik.
Cara yang signifikan di mana Yayasan CARF dan Kolese Altomonte menghormati para dermawan mereka adalah dengan merayakan Misa bulanan untuk mengenang mereka. Upacara ini tidak hanya menunjukkan rasa syukur, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual antara para dermawan dan misi pembentukan kedua lembaga.
Uno de los muchos beneficiarios de esta colaboración es Koffi Edem Amaglo, un seminarista que ha podido avanzar en su formación gracias al apoyo de la Fundación CARF. En sus propias palabras, Koffi expresa su profunda gratitud: «La formación que he recibido en Roma ha sido invaluable para mi misión pastoral. La Fundación CARF y el Colegio Sacerdotal de Altomonte han hecho posible que siga mi vocación con dedicación y esperanza».
Melalui Yayasan CARF, ada beberapa cara untuk berkolaborasimulai dari sumbangan keuangan hingga promosi kegiatan penggalangan dana. Setiap kontribusi membantu memastikan bahwa para seminaris dan imam dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa gangguan, yang sangat penting bagi masa depan Gereja.
Hubungan antara Yayasan CARF dan Kolese Imam Altomonte adalah contoh yang luar biasa tentang bagaimana kerja sama dan dukungan timbal balik dapat memberikan dampak yang langgeng dalam pembentukan imam. Dan, melalui kerja sama mereka, mereka memastikan bahwa para imam masa kini dipersiapkan dengan baik untuk memimpin Gereja di masa depan.