"Saya Francis Mathias Mwanantumba, seorang seminaris Keuskupan Agung Mwanza (Tanzania). Saya lahir pada tanggal 22 Februari 1989 (Tanzania), anak keempat dari 12 bersaudara dari pasangan Hellena Manyala dan Mathias Malimi, dua di antaranya telah meninggal dunia (Tidurlah dengan tenang).
Setelah studi sipil, (Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan Sekolah Menengah Atas), saya masuk Seminari Tinggi Santo Antonius dari Padua pada tahun 2015, di mana saya menjalani pendidikan imamat dan studi filsafat hingga Juni 2018. Dari September 2018 hingga Februari 2020 saya belajar Teologi di Seminari Tinggi Santo Paulus Rasul, Kipalapala Tabora. Sejak Juli 2020 hingga sekarang saya berada di Roma (Sedes Sapientiae e Santa Cruz), menjalani pembinaan imamat dan belajar Teologi. Saya senang berada di sini dan terima kasih banyak atas semua yang Anda lakukan untuk kami, saya selalu berdoa untuk Anda.
Keuskupan saya bernama Mwanza, terletak di Tanzania. Keuskupan Agung Mwanza, yang telah berdiri sejak tahun 1953, tersebar di seluruh wilayah Mwanza dengan wilayah tangkapan air seluas 19.062 meter persegi. Meskipun memiliki total 450.775 umat yang dibaptis, keuskupan ini menghadapi banyak tantangan di sektor spiritual, sosial dan ekonomi dalam keterlibatannya. Keuskupan Agung Mwanza berada di bawah kepemimpinan Uskup Agung Renatus Nkwande sejak 2019. Pelayanan kepada masyarakat diberikan dalam bidang spiritual, sosial dan ekonomi melalui 45 paroki, 26 gereja yang sedang dalam proses pembentukan paroki, 7 dekanat dan 2 kapel. Selain karyawan awam, ada lebih dari 70 imam diosesan dan 44 imam misionaris yang melayani di Keuskupan Agung. Kerasulan awam, kelompok-kelompok doa dan gerakan-gerakan injili lainnya juga berpartisipasi dalam usaha-usaha rohani, sehingga memperkaya perjalanan rohani di Keuskupan Agung. Kami memiliki 83 seminaris (seminari tinggi).
Visi kami sebagai Gereja Keuskupan Agung: "Gereja sebagai keluarga Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus yang peduli dan bertanggung jawab". Misi kami: "Membangun keluarga Allah di mana setiap anggota merasa betah secara rohani dan jasmani melalui pengembangan kapasitas masing-masing dan penyediaan layanan yang tepat sesuai dengan kebijakan, resolusi dan ketetapan Sinode pertama Keuskupan Agung Mwanza".
Saya berharap setelah studi saya di Roma, saya akan kembali ke negara saya untuk melayani umat Tuhan yang haus mendengar kabar baik. Terima kasih banyak dan saya mohon kepada Tuhan untuk menopang dan memberkati Anda setiap hari dalam hidup Anda. Amin.