Alexis Cecilio berusia 25 tahun dan berasal dari Granada, Nikaragua.
Pada tahun 2014 ia masuk Seminari Kecil San Vicente de Paul, dan setelah tiga tahun belajar, ia masuk Seminari Besar San Pedro Apostol, untuk melanjutkan pendidikannya di bidang Filsafat. Dia tinggal di sana selama dua setengah tahun.
Pada akhir kursus, uskupnya, Monsinyur Jorge Solórzano Pérez, menunjuknya untuk belajar di luar negeri, di Fakultas Gerejawi Universitas Navarre.
"Saat ini saya tinggal di Sekolah Tinggi Gerejawi Internasional Bidasoa. Ini adalah satu tahap akademis lagi, tetapi pada saat yang sama, ini adalah langkah maju secara spiritual. Saya juga ingin melanjutkan pelatihan untuk menjadi seorang imam. Persiapan untuk itu melibatkan empat bidang konfigurasi dengan Tuhan: manusiawi, spiritual, intelektual dan pastoral. Keempat hal ini sangat diperlukan dalam kehidupan seorang seminaris, tanpa ada satu pun yang terabaikan".
"Berkat doa-doa Anda, saya bergerak maju dalam usaha saya untuk menjadi Kristus yang lain. Dengan cara yang sama, sama seperti Anda membantu secara spiritual, Anda juga membantu secara material, karena ini tidak akan mungkin terjadi tanpa orang-orang yang memiliki hati yang murah hati, yang memikirkan masa depan Gereja. Untuk alasan ini saya berterima kasih tanpa syarat atas karisma pelayanan, kerja sama dan kesediaan Anda.
Tuhan memberkati pekerjaan yang engkau lakukan di dalam Gereja, agar berbuah, dan memberkati pekerjaan pribadimu. Karena dari sinilah akan muncul lebih banyak tindakan kemurahan hati di dunia, lebih banyak imam di Gereja dan lebih banyak orang yang berdedikasi melalui teladanmu. Aku mempersembahkanmu kepada Bunda kita, Perawan Maria, puteri Allah Bapa, Bunda Allah Putera dan Pasangan Allah Roh Kudus.
